Pemerintah berencana untuk memasok 170.000 ton makanan dengan permintaan tinggi dan menawarkan diskon senilai 70 miliar won ($52,69 juta) untuk liburan Chuseok mendatang, Kementerian Keuangan mengatakan pada hari Rabu.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari serangkaian langkah untuk lebih mendukung penghidupan masyarakat dan mengendalikan inflasi menjelang hari raya tradisional besar, dan juga memerlukan dukungan keuangan bagi pemilik usaha kecil, menengah dan mikro.
Berdasarkan rencana tersebut, pemerintah akan memasok 170.000 ton makanan utama yang berhubungan dengan hari raya, termasuk kubis, apel, dan pir, untuk membantu menstabilkan harga.
Permintaan sayuran, telur, dan bahan makanan lainnya di Korea Selatan biasanya meningkat menjelang hari raya karena masyarakat menyiapkan makanan untuk acara kumpul keluarga.
Masa kuota tarif untuk 10 jenis buah impor, antara lain pisang, mangga, dan nanas, akan diperpanjang hingga akhir tahun untuk menurunkan tarif dan menstabilkan harga.
Langkah ini akan dilakukan berdasarkan rezim tarif fleksibel di negara tersebut, di mana pemerintah untuk sementara waktu menyesuaikan tarif dasar barang impor untuk menstabilkan harga dan melindungi produsen dalam negeri.
Dana sebesar 70 miliar won akan dialokasikan untuk mendukung diskon produk pertanian dan perikanan utama selama Festival Pertengahan Musim Gugur.
Satuan tugas pemerintah akan dibentuk untuk memeriksa harga barang-barang penting setiap hari.
Rencana tersebut juga menyerukan pemberian pinjaman sebesar 43 triliun won dan dukungan keuangan lainnya kepada usaha kecil dan menengah.
Pemerintah akan menawarkan diskon tagihan listrik kepada wiraswasta yang memiliki usaha kecil.
Pada bulan Juli, harga konsumen, yang merupakan indikator utama inflasi, naik 2,6% pada tahun ini, naik dari 2,4% pada bulan sebelumnya, karena melonjaknya harga buah-buahan dan produk minyak bumi.
Pemerintah memperkirakan negaranya akan mencapai target 2% pada sekitar akhir tahun 2024, namun memperkirakan harga akan turun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. (Kantor Berita Yonhap)