Badan olahraga terkemuka Korea Selatan pada hari Jumat menguatkan larangan sebelumnya terhadap skater wanita yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap rekan satu tim pria di bawah umur, menolak argumennya bahwa dia tidak dapat melecehkannya karena mereka sedang menjalin hubungan.
Komite Fair Play Komite Olahraga dan Olimpiade Korea (KSOC) mengonfirmasi larangan tiga tahun yang dikeluarkan oleh Persatuan Skating Korea (KSU) pada bulan Juni terhadap peraih medali perak tunggal putri Kejuaraan Dunia 2023 Lee Hae-in.
KSU mengetahui tuduhan pelanggaran seksual tersebut saat menyelidiki tuduhan terpisah bahwa Lee dan rekan satu tim wanitanya, yang identitasnya belum diungkapkan, melanggar peraturan KSU dengan meminum alkohol selama kamp pelatihan di Italia pada bulan Mei.
KSU awalnya tidak mengidentifikasi Lee, tapi dia memberikan wawancara televisi di mana dia menegaskan dia tidak bersalah dan membantah tuduhan pelecehan seksual.
Lee, 19, telah berulang kali menyatakan bahwa tidak ada dasar bagi perilakunya dengan rekan satu tim prianya untuk dianggap sebagai pelecehan seksual karena mereka menjalin hubungan selama kamp pelatihan pada bulan Mei. Dia menegaskan kembali posisinya pada Kamis sore sebelum menghadap pejabat KSOC untuk sidang banding.
Lee juga mengklaim bahwa KSU menganggap kontak fisik antar skater bersifat kasar karena tidak mengetahui status hubungan Lee.
Namun, Komisi Olahraga Korea mengatakan pihaknya menguatkan larangan awal tersebut dengan mempertimbangkan usia rekan setimnya dan keadaan lainnya.
Kuasa hukum Lee mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk mengajukan perintah pengadilan untuk membatalkan penangguhan KSU.
Larangan tersebut akan membuat Lee tidak bisa berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2026 di Italia.
Selain itu, KSOC juga mengonfirmasi larangan satu tahun yang diberikan KSU terhadap rekan satu tim wanita Lee Jae-yong karena minum dan mengambil foto porno selama kamp pelatihan.
Skater tersebut mengajukan banding, mengklaim hukumannya terlalu berat karena dia tidak menunjukkan fotonya kepada orang lain, namun Dewan Skating Korea menolak klaimnya. (Kantor Berita Yonhap)