Korea Utara belum mengizinkan masuknya koordinator residen PBB yang ditunjuk hampir enam bulan lalu, kata seorang pejabat PBB pada hari Selasa, dan mencatat bahwa diskusi dengan Pyongyang terus berlanjut mengenai kembalinya staf internasional ke negara yang terisolasi tersebut.
Pada bulan Maret, Joe Colombano dari Italia mengambil alih jabatan koordinator Korea Utara, sebuah penunjukan yang menurut PBB telah dikonfirmasi oleh Pyongyang. Namun dia dan puluhan personel PBB lainnya belum memasuki Korea Utara untuk melanjutkan pekerjaan mereka di negara tersebut.
Para pengamat mengatakan Korea Utara membutuhkan bantuan internasional, terutama mengingat kerusakan parah akibat hujan lebat baru-baru ini, belum lagi kekurangan pangan yang kronis.
“Kami terus berdiskusi dengan pemerintah (Korea Utara) mengenai waktu dan cara kembalinya staf internasional ke Pyongyang,” kata seorang pejabat dari Kantor Koordinasi Pembangunan PBB kepada kantor berita Yonhap melalui email.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa siap untuk melanjutkan operasi guna menerapkan kerangka kerja strategis PBB dengan pemerintah Korea Utara setelah kembalinya ke Korea Utara disepakati dengan pihak berwenang Korea Utara,” tambah pejabat itu nama: Republik Demokratik Rakyat Korea.
Kerangka kerja strategis ini bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan utama di Korea Utara, termasuk ketahanan pangan dan gizi serta layanan pembangunan sosial.
Korea Utara telah melonggarkan tindakan terhadap COVID-19, dengan mengizinkan beberapa wisatawan dan diplomat masuk tahun ini. Namun sebagian perbatasannya masih ditutup.
Para pejabat PBB mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 50 personel Korea Utara bekerja untuk kelompok kerja PBB di Korea Utara, sementara sekitar 25 staf internasional bersiaga untuk kembali ke Korea Utara. (Kantor Berita Yonhap)