Komisi Presiden untuk Reformasi Pelayanan Kesehatan mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka mengusulkan untuk meningkatkan cakupan biaya sistem asuransi kesehatan nasional di bidang perawatan medis dasar dalam waktu tiga tahun.
Usulan komisi kepresidenan juga berupaya untuk memperkuat penggantian biaya di enam bidang medis, termasuk ruang gawat darurat, pediatrik, dan kebidanan.
Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi kerja di rumah sakit, setelah ribuan dokter peserta pelatihan meninggalkan tempat kerja mereka pada akhir Februari untuk memprotes upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran.
Komite tersebut mengatakan akan berupaya menyesuaikan cakupan biaya untuk sekitar 3.000 prosedur selama tiga tahun ke depan.
Selain itu, panitia mengatakan bahwa badan penasihat baru akan dibentuk tahun ini untuk membahas kuota penerimaan sekolah kedokteran tahun 2026.
Pemerintah telah menyelesaikan rencana untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran sebanyak 1.500 siswa pada tahun depan untuk mengatasi kekurangan dokter dalam layanan dasar.
Komunitas medis secara konsisten menegaskan kembali bahwa pemerintah harus sepenuhnya mempertimbangkan kembali kenaikan suku bunga sebelum melakukan negosiasi apa pun.
Bulan lalu, rumah sakit memproses pengunduran diri hampir 7.700 dokter peserta pelatihan yang telah melakukan protes sejak bulan Februari terhadap peningkatan kuota sekolah kedokteran, yang memungkinkan dokter yang keluar untuk mencari pekerjaan baru dan rumah sakit untuk merekrut peserta pelatihan baru.
Namun, upaya pemerintah untuk menormalkan sistem medis menemui hambatan karena sebagian besar komunitas medis menolak upaya rumah sakit untuk merekrut peserta pelatihan baru. (Kantor Berita Yonhap)