IHSG Sepekan Naik 0, 27%
Rata- rata nilai transaksi setiap hari Bursa sebesar 21, 25% jadi Rp 10, 313 triliun dari Rp 8, 506 triliun pada minggu lebih dahulu.
Kenaikan ikut dirasakan oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0, 39% jadi Rp 12. 410 triliun dari Rp 12. 362 triliun pada penutupan minggu kemudian. Setelah itu peningkatan ikut dirasakan oleh pergerakan.
Tetapi, pergantian terjalin pada rata- rata volume transaksi setiap hari sepekan sebesar 14, 07% jadi 15, 443 miliyar lembar saham dari 17, 972 miliyar lembar saham pada penutupan minggu lebih dahulu.
Transaksi frekuensi setiap hari Bursa sepanjang sepekan ikut hadapi pergantian sebesar 5, 13% jadi 942 ribu kali transaksi dari minggu kemudian sebanyak 993 ribu kali transaksi. Pergerakan investor asing pada Jumat, 2 Agustus 2024 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 474, 43 miliyar serta selama tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 323, 70 miliyar.
Supaya naik 125% ke posisi 450 dari posisi 200 pada minggu sebelumnya
HELI naik 107, 95% ke posisi 366 dari posisi 176 pada minggu sebelumnya
SMDM naik 71, 43% ke posisi 456 dari posisi 266 pada minggu sebelumnya
AIMS naik 67, 13% ke posisi 605 dari posisi 362 pada minggu sebelumnya
SUNI naik 43, 56% ke posisi 725 dari posisi 505 pada minggu sebelumnya
MBTO naik 41, 89% ke posisi 105 dari posisi 74 pada minggu sebelumnya
CBUT naik 40, 58% ke posisi 1. 455 dari posisi 1. 035 pada minggu sebelumnya
PTSP naik 38, 10% ke posisi 1. 305 dari posisi 945 pada minggu sebelumnya
SONA naik 35, 88% ke posisi 1. 155 dari posisi 850 pada minggu sebelumnya
TGUK naik 34, 00% ke posisi 67 dari posisi 50 pada minggu sebelumnya
Top Losers:
CAMP turun 34, 04% ke posisi 248 dari posisi 376 pada minggu sebelumnya
SOTS turun 25, 93% ke posisi 200 dari posisi 270 pada minggu sebelumnya
IOTF turun 23, 89% ke posisi 86 dari posisi 113 pada minggu sebelumnya
ZBRA turun 23, 68% ke posisi 290 dari posisi 380 pada minggu sebelumnya
ISEA turun 20, 95% ke posisi 117 dari posisi 148 pada minggu sebelumnya
ERTX turun 19, 90% ke posisi 157 dari posisi 196 pada minggu sebelumnya
ITMA turun 19, 57% ke posisi 555 dari posisi 690 pada minggu sebelumnya
LABS turun 19, 05% ke posisi 119 dari posisi 147 pada minggu sebelumnya
SURI turun 18, 52% ke posisi 110 dari posisi 135 pada minggu sebelumnya
GUNA turun 16, 22% ke posisi 310 dari posisi 370 pada minggu sebelumnya
Meneropong Prospek Saham LQ45 pada Semester II 2024
Lebih dahulu, Bursa Dampak Indonesia( BEI) sudah melaksanakan melaksanakan penilaian mayor konstituen baru indeks LQ45 yang berlaku efisien per 1 Agustus 2024.
Bersumber pada pengumuman Bursa Nomor. Peng- 00163/ BEI. POP/ 07- 2024, ada satu saham baru yang bergabung dalam konstituen LQ45, ialah PT Jasa Marga( Persero) Tbk( JSMR).
Sedangkan ataupun saham yang terdepak dari konstituen LQ45 merupakan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk( SRTG). Indeks LQ45 ialah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang mempunyai likuiditas besar serta kapitalisasi pasar besar dan didukung oleh fundamental industri yang baik. Indeks ini umumnya digunakan selaku salah satu acuan oleh banyak investor institusi.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora memperhitungkan, emiten LQ45 pada semester II ini hendak berpeluang membaik, spesialnya yang bergerak di zona keuangan. Perihal ini diakibatkan inflasi Amerika Serikat yang telah terletak angka 3%.
” Itu yang membuat The Fed hendak merendahkan suku bunga serta berpeluang BI hendak menjajaki,” kata Andhika kepada Liputan6. com, Jumat( 2/ 8/ 2024).
Sebagian sentimen yang hendak pengaruhi saham- saham LQ45 antara lain dalam negara terdapatnya pilkada pada November 2024. Tidak hanya itu, pasar pula menanti Presiden- Wakil Presiden beserta kabinetnya. Sedangkan sentimen dari luar negara masih seputar kebijakan The Federal Reserve( the Fed).
” Saham- saham LQ45 opsi yang bisa dipertimbangkan, di zona finance terdapat BBCA, BMRI, BBNI, serta BBRI. Kemudian zona industrial terdapat UNTR serta ASII. Zona energy terdapat MEDC serta ADRO,” beber Andhika.
Senada, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer berkata saham- saham di indeks LQ45 sebagian besar ialah saham- saham dengan penetrasi pasar yang telah lumayan mumpuni dengan track record yang telah terbukti. Walaupun tiap zona mempunyai sentimen dan kreteriktisnya tiap- tiap, tetapi secaara totalitas sentimen suku bunga BI maupun The Fed masih hendak mempengaruhi ke performa saham saham dalam indeks tersebut.
” Tidak hanya itu sentimen yang lain ialah volatilitas nilai ubah rupiah pula kami kira masih hendak mempengaruhi di saham saham berkapitalisasi besar ini,” kata Khaer.
Saham- saham yang menarik diperhatikan dari zona perbankan semacam BBRI serta BMRI. Kemudian saham komoditas logam semacam ANTM masih lumayan menarik dengan sentimen dan valuasi yang belum sangat premium.
Pengamat Pasar Modal yang pula founder Traderindo. com, Wahyu Laksono mendengarkan sentimen positif paruh kedua yang dapat menopang kinerja pasar. Semacam revisi ekonomi global, di mana USD dapat melemah bersamaan pelonggaran moneter The Fed, didukung ekonomi Indonesia yg lumayan resilien.
Keadaan demikian secara universal merangsang kemampuan IHSG naik di akhir tahun. Pula sentimen window dressing akhir tahun serta ataupun January effect. Sehingga Wahyu memperhitungkan LQ45 pula sangat potensial naik.
” Soal opsi saham ataupun emiten LQ45, seluruhnya biasanya preferensi potensial buat jangka menengah serta panjang. Tetapi bila juga diseleksi pilih hingga zona perbankan serta komoditas tenaga,” kata ia.