Bank of Korea mulai memperketat pembatasan hipotek pada hari Minggu di tengah kekhawatiran mengenai kenaikan harga rumah dan meningkatnya utang rumah tangga di Seoul, kata para pejabat.
Langkah ini dilakukan ketika Komisi Jasa Keuangan meminta bank untuk meningkatkan penyaringan terhadap peminjam hipotek baru dan mengizinkan mereka mengambil pinjaman lebih kecil dari sebelumnya, dengan tunduk pada kriteria yang ketat.
Rasio layanan utang (DSR) mengukur jumlah pokok dan bunga yang harus dibayar peminjam sebagai proporsi dari pendapatan tahunan mereka dan merupakan batas jumlah total pinjaman.
Aturan yang lebih ketat ini awalnya diterapkan pada bank pada bulan Juli namun tertunda selama dua bulan.
Kredit rumah tangga meningkat tajam pada kuartal kedua tahun ini karena pinjaman hipotek rumah meningkat karena standar pinjaman yang lebih ketat dan suku bunga yang tinggi.
Menurut data awal dari Bank of Korea, jumlah kredit rumah tangga mencapai 1.896,2 triliun won ($1,42 triliun) pada akhir Juni, meningkat 13,8 triliun won dibandingkan tiga bulan lalu.
Data menunjukkan bahwa kuartal kedua pulih dari penurunan 3,1 triliun won pada kuartal sebelumnya. (Kantor Berita Yonhap)