2 Kapal Perang PT PAL Tuntaskan Misi
2 Kapal Perang PT PAL Tuntaskan Misi
PT PAL Indonesia ikut bangga atas keberhasilan 2 kapal perang Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan Laut buatannya, ialah KRI Raden Eddy Martadinata- 331( KRI REM- 331) serta KRI Banda Aceh- 593 dalam melaksanakan tugas yang diemban. MIKIGAMING
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod berkata, keberhasilan KRI REM- 331 serta KRI Banda Aceh- 593 ialah donasi nyata PT PAL Indonesia dalam menguatkan alutsista Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL). ICON139
Baginya, kapal- kapal ini tidak cuma tingkatkan keahlian operasional Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL), tetapi pula menampilkan industri pertahanan dalam negara sanggup menciptakan produk yang bermutu dunia.
” Kedatangan LPD serta PKR di jajaran Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan Laut tidak cuma tingkatkan kapabilitas militer kita, namun pula menguatkan posisi Indonesia selaku negeri maritim yang besar. Kapal ini jadi simbol nyata dari komitmen kita buat melindungi keamanan dan membagikan donasi positif untuk perdamaian,” tegas Kaharuddin, Jumat( 23/ 8/ 2024).
Mengutip data dari akun Instagram formal Departemen Pertahanan@kemhanri, KRI Raden Eddy Martadinata- 331( KRI REM- 331) KRI REM- 331 sukses menuntaskan tugas dalam Latma Multilateral RIM of The Pacific 2024, di Hawai, Amerika Serikat pada 27 Juni- 1 Agustus 2024.
Sedangkan KRI Banda Aceh- 593 berhasil menunjang aktivitas HUT ke- 79 Kemerdekaan RI di Bunda Kota Nusantara( IKN), Kalimantan Timur, serta telah kembali sandar di Dermaga Kolinlamil, Jakarta.
Buat dikenal, proses pembangunan KRI REM- 331 buatan PT PAL Indonesia ikut mengaitkan transfer teknologi dari Damen Schelde Naval Shipbuilding, suatu industri galangan kapal asal Belanda. Kapal perang tipe light fregat ini dirancang dengan teknologi modern serta mempunyai keahlian tempur yang mumpuni.
Kapal ini pula dilengkapi dengan bermacam sistem senjata serta sensor mutahir, buatnya diklaim jadi salah satu kapal perang termodern di kawasan Asia Tenggara.
KRI Banda Aceh- 593
Sebaliknya KRI Banda Aceh- 593, kapal Landing Platform Dock( LPD) ialah hasil transfer of technology dengan partner strategis global dari Korea. Kapal perang ini mempunyai panjang 122 m serta lebar 22 m, dengan karakteristik khas keahlian emberkasi muatan yang besar, semacam keahlian mengangkat pasukan, kendaraan tempur, kendaraan lapis baja, kendaraan pendukung logistik.
KRI Banda Aceh- 593 pula mempunyai Landing Craft Vehicle Personnel( LCVP), Landing Craft Utility( LCU) sanggup muat 5 helikopter, serta kecepatan yang bisa menunjang olah gerak dengan lebih efektif.
Tidak hanya itu, desain kapal yang proven dengan sertifikasi dari tubuh klasifikasi internasional sanggup menciptakan kapal yang normal serta nyaman dikala mengangkat muatan berat dalam berlayar. Terlebih, kapal tidak gampang oleng dikala terserang gelombang.
Bukan Indonesia, Negeri Ini Jadi Raja Kapal Selam di ASEAN
Indonesia jadi salah satunya negeri di ASEAN yang dapat memproduksi kapal selam secara mandiri. Lewat PT PAL, Indonesia sukses mencatatkan sejarah soal industri kapal selam ini.
Walaupun sarana kapal selam dikala ini belum 100% lengkap, namun pemerintah lewat PT PAL Indonesia( Persero) sudah sanggup mewujudkan mimpi Indonesia buat membentuk kapal selam berteknologi canggih yang dinamai” Kapal Selam Alugoro 405″ pada 2021.
Kapal Selam Alugoro- 405 ialah kapal selam awal karya anak bangsa yang dibentuk di Sarana Kapal Selam PT PAL Indonesia( Persero) dengan lingkup pekerjaan Joint Section, test and trials( Setting to Work, Hydro Test, Harbour Acceptance Test( HAT), Sea Acceptance Test including Pre- SAT hingga dengan penataan working standard oleh PT PAL Indonesia( Persero). Dikala ini Kapal selam Alugoro- 405 sudah formal diserahkan ke TNI- AL.
Walaupun Indonesia jadi negeri awal di ASEAN yang dapat memproduksi kapal selam, tetapi nyatanya raja kapal selam di ASEAN tidaklah Indonesia. Lalu siapa?
Bagi laporan dari Nikkei Asia, dilansir Pekan( 2/ 6/ 2024), Vietnam dikala ini mempunyai armada kapal selam terbanyak di kawasan dengan 6 unit operasional, sedangkan Indonesia mempunyai 5 kapal selam, Singapore 4 kapal selam, serta Malaysia mempunyai 2 unit kapal selam. Thailand belum mengoperasikan kapal selam sebab masih dalam sesi penciptaan di Cina, serta 2 dari 3 kapal selam yang mereka pesan sudah ditunda akibat keluhan publik.
Vietnam sesungguhnya mempunyai total 8 kapal selam, tercantum 2 unit Yugo Class dari Korea Utara yang telah tua, serta 6 kapal selam Kilo Class buatan Rusia yang saat ini jadi andalan.
Singapore sampai Filipina
Singapore mempunyai 4 kapal selam operasional yang lagi dalam proses modernisasi. Bagi Straitstimes, mereka hendak mengubah kapal selam Challenger serta Archer Class dengan 4 unit jenis 218SG buatan Jerman, yang dijadwalkan mulai dikirim pada 2021.
Menteri Pertahanan Singapore, Ng Eng Hen, menarangkan kalau pembaharuan ini berarti mengingat negara- negara Asia yang lain semacam Indonesia, India, Thailand, serta Korea Selatan terus memperluas armada kapal selam mereka.
Malaysia masih mengoperasikan kapal selam Scorpene Class dari DCNS Prancis, walaupun kapal ini sempat hadapi permasalahan operasional.
Filipina dikala ini belum mempunyai kapal selam serta lagi dalam sesi penjajakan buat memesan. Kepala Angkatan Laut Filipina, Laksamana Muda Giovanni Carlo Bacordo, melaporkan kalau mereka tertarik pada 2 unit kapal selam Scorpene dari Prancis.